Sabtu, 23 Januari 2016

Sutera Bugis


Sarung Sutra Bugis merupakan salah satu kerajinan yang menjadi andalan warga Sulawesi Selatan khususnya di daerah Sengkang kab Wajo. Cara pembuatan dari Sutra Bugis ini masih sangat tradisional. Dalam 1 sarung sutra bisa memakan waktu 1 bulan, tergantung dari tingkat motifnya. Motifnya pun ada berbagai macam, contohnya saja Motif Bombang (ombak), di namakan Bombang karena motifnya berbentuk ombak. Motif Balo renni (corak kecil), Motifnya berbentuk  garis-garis vertikal dan horizontal yang tipis yang saling bersilangan sehingga nampak seperti kotak-kotak kecil atau dalam bahasa bugis “renni”.

Kombinasi warna dan kombinasi garis tersebut akan ditemui pada keseluruhan kain sarung ini. Yang berikutnya Motif Moppang (telungkup), dari sekian banyak motif yang ada, motif inilah yang paling susah di jumpai. Sarung dengan motif ini memang mempunyai kegunaan khusus, yaitu proses “Siri” atau persenggamaan dalam sebuah sarung.

Adat Bugis mengajarkan, proses persetubuhan hanya boleh dilakukan dalam sebuah sarung, dimana suami dan istri, bersama-sama masuk dalam sebuah sarung. Karena kegunaanya itu, bentuknya pun lebih besar dan lebar dari sarung lainnya, dan karena kegunaannya itulah sehingga sarung dengan motif ini biasanya di simpan atau dipakai di tempat yang agak tersembunyi. Kini Sarung Sutra Bugis sudah terkenal sampai mancan Negara. Harganya pun berkisar dari Rp 300.000 – 1 jtaan tergantung dari tingkat dan bahan yang digunakan dari Sarung Sutra Bugis.